Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

SD St Theresia Surabaya mendidik siswa mencintai lingkungan hidup

SD St Theresia Surabaya mendidik siswa mencintai lingkungan hidup

Sekolah dasar ini terletak di tengah Kota Surabaya yang penuh sesak, gerah, dan pengap. Terbanyak siswa dari keluarga menengah atas. Mereka adalah generasi ‘manja’ yang tak suka berkotor tangan dan bergantung kepada pembantu. Anak-anak tak terbiasa menanam tumbuhan dan merawat tanaman. Hidupnya mencerminkan perilaku masyarakat kota yang suka membuang sampah sembarangan. Belum berbudaya lingkungan, cenderung boros air, listrik, bahan bakan minyak. Menjadi penyumbang terbesar sampah plastik serta botol dan pembungkus makanan kecil dan siap saji! Guna mengubah perilaku salah ini, sekolah memilih melaksanakan Program Adiwiyata.
Ibu Noor Indrastuti, ahli kurikulum IPA dan Biologi dari Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas sedang mengamati dan mendengarkan penjelasan siswa di green house. Siswa bangga menjelaskan hasil karyanya. Ibu Noor adalah salah seorang konseptor Program Adiwiyata yang digagas dan disebarkan Kementerian Lingkungan Hidup.
Program “Adiwiyata” digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan dikembangkan bekerja sama dengan Depdiknas. Prinsip dasar: Partisiatif & berkelanjutan.
Indikator & kriteria:
1. Pengembangan kebijakan sekolah peduli &
berbudaya lingkungan.
2. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan.
3. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif.
4. Pengembangan dan/atau pengelolaan sarana
pendukung sekolah.
Sasarannya antara lain: Hemat energi, hemat air, dan ramah lingkungan.
Inilah SD St Theresia tampak depan. Sekolah ini berupaya merindangkan sekolah dan membuatnya tampak asri.
Dibagi atas tempat sampah organik dan non-organik

Siswa yang dibiasakan membuat sampah pada tempatnya bahkan dapat menegur orang tuanya yang membuang sampah sembarangan.
Salah satu langkah membuat kompos.
Salah satu langkah membuat kertas daur ulang. Siswa dilatih agar berhati-hati menggunakan alat elektronik.
Salah satu langkah membuat kertas daur ulang.
Bahan dan peralatan perlu disimpan pada tempatnya.
Membuat karya kerajinan tangan dengan menggunakan barang bekas.
Contoh pemanfaatan barang bekas.
Salah satu pajangan hasil kerja siswa.
Contoh buku hasil kerja siswa yang memanfaatkan kertas daur ulang buatan sendiri.
Pajangan kerajinan tangan yang bisa dijual.
Walaupun lahan sekolah sempit, pimpinan sekolah berusaha membuat green house untuk praktik menanam. Amat penting bagi siswa yang tinggal di kota besar.
Contoh minuman dari kunyit yang dapat dibuat siswa.
Alat bantu pelajaran Permainan Ular Tangga untuk pendidikan lingkungan hidup. Dibuat dengan kertas daur ulang produksi siswa.
Sempitnya ruang kelas tidak dijadikan alasan untuk tidak mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar di gang dan halaman sekolah.
Ruang apa pun di sekolah, termasuk dinding luar digunakan untuk memajangkan hasil kerja siswa. Secara fisik tercipta suasana yang mendorong siswa belajar.
Sekolah dapat mengundang orang tua ke bazar sekolah. Apresiasi bagi siswa.
Kegiatan belajar di halaman sekolah. Semakin banyak siswa bergerak dan menghirup oksigen waktu belajar semakin baik kinerja otaknya.
Kampanye melestarikan lingkungan hidup pada Hari Bumi. Siswa dilatih hidup berdemokrasi. Setelah mempraktikkan kepedulian dan budaya lingkungan di sekolah, layaklah siswa mengajak masyarakat. Siswa dilatih hidup berdemokrasi.
IIbu Noor Indrastuti sedang mengapresiasi hasil kerja siswa.
Belahan otak kanan siswa perlu dikembangkan melalui seni tari yang disertai musik dan lagu. Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam mendorong pengembangan kreativitas siswa. Tampaknya untuk sekolah di Indonesia berlaku sebuah penunjuk mutu berikut ini: Semakin bagus kegiatan ekstrakurikuler sebuah sekolah, semakin bermutu sekolah itu.
Bersama siswa sekolah menetapkan tata tertib kantin yang memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan penghematan sumber daya alam.
Siswa dibiasakan menghemat air dan mencuci tangan dengan sabun. Salah satu penunjuk apakah kepala sekolah dan staf guru memperhatikan kesehatan dan kebersihan adalah menyediakan sabun untuk mencuci tangan. Di bandara internasional dan domestik di Indonesia sering tak disediakan sabun di toilet.
Kapan sekolah Anda mulai? Please, take action now! And be the best!
Catatan: Post ini direvisi total karena lampiran file powerpoint tak dapat di-download pengunjung. Foto dan narasi langsung ditampilkan di halaman depan. Maaf & terima kasih).
Sumber foto: Koleksi Noor Indrastuti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS